tag:blogger.com,1999:blog-92220440623555950582023-11-15T06:45:48.595-08:00Cerita RakyatF!3rha_@http://www.blogger.com/profile/03498641561324752039noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-9222044062355595058.post-62247666782403768152009-10-29T23:47:00.000-07:002009-10-30T00:44:08.974-07:00First Love<div style="text-align: center;"><span style="font-size:180%;"><span style="font-family:georgia;">FirsT LovE</span></span><br /></div><blockquote><div style="text-align: center;"><br /></div><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" ></span><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >I think this nice sentences for everyone. </span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >That all ever been happend this...</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >Beautifuly...</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >sad...</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >happy...</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >imagine...</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >and All.</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >I fell i'm oke. . .,. . .</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >I fell very happy. . . . .</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >And also I very sad. . . . .</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >Everything because of love.......</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >Don't forget your first love although that made you sad;;;;;;;</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" >That is your story'''''''</span></blockquote><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" ></span><blockquote></blockquote><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 51, 153);font-family:webdings;" ></span><br /><br /><div style="text-align: center;font-family:webdings;"><span style="font-size:180%;"><span>====sure that====</span><br /></span></div><div style="text-align: center;"><br /></div>F!3rha_@http://www.blogger.com/profile/03498641561324752039noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9222044062355595058.post-45593560964403135642009-09-02T05:57:00.000-07:002009-09-02T06:02:57.734-07:00Ande-Ande Lumut<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style=";font-family:";" >Konon di desa Dadapan tinggallah<span style=""> </span>seorang janda yang sangat miskin dan hina, dengan anak yang sangat tampan, gagah dan perkasa bernama Ande-Ande Lumut. Banyak sudah gadis yang melamarnya, tetapi<span style=""> </span>tak satupun diterima. “Bagaimana dengan gadis-gadis<span style=""> </span>yang mengharapkan engkau menjadi suaminya, Nak?” , Tanya Nyi Dadapan sambil bekerja kepada Ande-Ande Lumut. Ande-Ande Lumut diam<span style=""> </span>sesaat dan berkata, “Saya belum berpikir tentang pernikahan, Bu?”. Karena mengerti anak angkatnya belum berhasrat untuk membicarakan<span style=""> </span>tentang pernikahan, maka Nyi Dadapan berhenti membicarakan hal itu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Tak jauh dari desa Dadapan terdapat<span style=""> </span>sebuah desa yang bernama Karang Wulusan. Syahdan, desa itu terpisah oleh sebuah sungai yang cukup besar<span style=""> </span>dari desa Dadapan. Di <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place> tinggallah seorang<span style=""> </span>janda<span style=""> </span>yang hidup berkecukupan<span style=""> </span>bernama Nyi Menah. Ia mempunyai<span style=""> </span>enam orang anak<span style=""> </span>yang cantik-cantik bernama : Kleting Merah, Kleting Hijau, Kleting Biru, Kleting Ungu, Kleting Kelabu, Kleting Hitam. Pada suatu hari datanglah seorang gadis berpakaian kotor, gadis itu bernama Kleting Kuning. “Saya sangat lapar<span style=""> </span>dan haus sudihkah nona memberi makan dan minum?”, pinta gadis itu. Keenam gadis itu mencemooh. Untunglah Nyi Menah segera mengajak gadis atu, memberinya makan dan minum serta ganti pakaian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>“Eh, Kleting Kuning, jemput bawaan ibu itu”, perintah Kleting Merah dengan nada kasar. Kleting Kuning segera menjemput Nyi Menah<span style=""> </span>yang pulang dari pasar. Kleting Kuning<span style=""> </span>seorang anak yang rajin, seadngkan<span style=""> </span>keenam gadis anak Nyi Menah<span style=""> </span>pemalas dan pekerjaannya<span style=""> </span>hanya bersolek. “Di desa Dadapan<span style=""> </span>ada seorang jejaka tampan<span style=""> </span>yang menginginkan seorang istri, namanya Ande-Ande Lumut, nah<span style=""> </span>kalian segera ke <st1:place st="on"><st1:city st="on">sana</st1:city></st1:place>,” kata Nyi Menah<span style=""> </span>kepada keenam anak gadisnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Keenam gadis itu<span style=""> </span>segera berangkat. Mereka saling<span style=""> </span>mendahului agar segera terpilih<span style=""> </span>menjadi istri Ande-Ande Lumut. Tiballah mereka di pinggir sungai<span style=""> </span>yang memisahkan desa Dadapan dan Karang Wulusan. “Bagaimana caranya kita menyeberang?” Keluh Kleting Biru. Tiba-tiba<span style=""> </span>muncullah ketam raksasa bernama Yuyu Kangkang. Mau kemanakah kalian ini?”. Tanya YUyu Kangkang. Kami mau menyeberangi sungai ini, maukah kau menolong kami, “ pinta Kleting Merah. Kemudian Yuyu Kangkang mengajukan syarat. “Jika aku sudah menyeberangkan kalian, maka aku akan mencium kalian satu persatu”. Pada awalnya keenam gadis itu menolak, tapi itulah<span style=""> </span>jalan stu-satunya untuk<span style=""> </span>sampai ke seberang sungai. Dengan terpaksa mereka menyetujui permintaan. Setelah itu<span style=""> </span>Yuyu Kangkang dengan cekatan menyeberangkan keenam Kleting itu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Setelah sampai di seberang sungai. “Geli aku!, bau, teriak keenam Kleting itu setelah mereka diseberangkan Yuyu Kangkang. Namun mereka tidak bias mengingkari janji. Yuyu Kangkang langsung mencium Kleting itu satu persatu. Dalam pikiran mereka yang penting segera bertemu dengan pria idaman yang tak lain adalah<span style=""> </span>Ande-Ande Lumut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Sesampainya di rumah Nyi Dadapan, keenam Kleting<span style=""> </span>segera masuk dan memperkenalkan diri. “Sekarang kalian maju satu persatu, mulai dari<span style=""> </span>Kleting yang paling tua”, kata Nyi Dadapan.<span style=""> </span>Kleting Merah segera maju. Ia berjalan lenggak-lenggok berusaha menarik perhatian<span style=""> </span>Ande-Ande Lumut. Sementara itu, Nyi Dadapan melantunkan lagu. “Anakku, si Ande-Ande Lumut temuilah ada gadis yang ingin melamarmu, si gadis nan cantik rupawan Kleting Merah yang jadi namanya”.<span style=""> </span>Jawab Ande-Ande Lumut. “Duh ibu saya belum menerima rupa cantik bekas si Yuyu Kangkang. Kleting Merah sangat kecewa, begitupun<span style=""> </span>Kleting lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Sementara itu, setelah menyelesaikan pekerjaannya<span style=""> </span>Kleting Kuning berangkat menyusul keenam Kleting. Tibalah ia di tepi sungai besar. “Hai gadis manis, tentu kau ingin menyeberang. Mari kutolong, tapi<span style=""> </span>dengan syarat kau harus kucium”, kata<span style=""> </span>Yuyu Kangkang dengan mantap. “Hep”, Kleting Kuning segera naik ke punggung<span style=""> </span>Yuyu Kangkang. Ia duduk dengan baik. Dengan perlahan-lahan Yuyu Kangkang berenang menuju tepi sungai di seberang. “Krubyuk sengok, Krubyuk sengok, Krubyuk sengok”, begitulah irama<span style=""> </span>Yuyu Kangkang berenang. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Setelah mereka tiba di seberang, Kleting Kuning segera membuka kotoran ayam yang dibungkus daun pisang. Lalu dioleskannya di kedua pipinya.<span style=""> </span>Yuyu Kangkang kemudian menagih janji. “Sekarang<span style=""> </span>aku tinggal<span style=""> </span>menciummu<span style=""> </span>gadis manis”. Kleting Kuning segera memasang pipinya yang diolesi kotoran ayam. “Tobat, bau, aku muak, aku tidak mau menciummu. Pergi!”, teriak<span style=""> </span>Yuyu Kangkang sambil meninggalkan Kleting Kuning. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Kleting Kuning tiba di rumah Nyi Dadapan. “Dinda Candra Kirana, akhirnya<span style=""> </span>kau kutemukan!”, kata Pangeran Inu Kertapati yang telah menyamar sebagai<span style=""> </span>Ande-Ande Lumut.<span style=""> </span>Kleting Kuning tergagap<span style=""> </span>dan bingung, ketika<span style=""> </span>menyadari dirinya dihampiri<span style=""> </span>seorang Pangeran. Akhirnya dua sejoli, putra dan putrid raja<span style=""> </span>itu bertemu<span style=""> </span>kembali. Pada hari pernikahannya, mereka tidak lupa menjemput<span style=""> </span>Nyi Dadapan,<span style=""> </span>Nyi Menah dan keenam anak gadisnya. Akhirnya mereka hidup bahagia.<o:p></o:p></span></p>F!3rha_@http://www.blogger.com/profile/03498641561324752039noreply@blogger.com0